Translate

Sabtu, 19 Oktober 2013

Surat cinta untuk anakku Kiky


Assalamu’alaikum nak,
Bagaimana khabar Kiky hari ini ? Apakah Malaikat menemani Kiky bermain 40 hari terakhir ini? Apakah Bidadari menyanyikan lagu ketika Kiky bobo ? Apakah Kiky  sudah bertemu Mbah Haji ? Apakah ada banyak mainan, film kartun, makanan dan buah-buahan di situ ? Lalu siapa yang buatin susu di sana nak ? Apakah Kiky masih sering minum banyak air putih seperti dulu?
Mama sering memikirkan hal itu sejak Kiky pergi 25 Agustus 2013 lalu.
Nak, Mama ingin Kiky tahu, dimanapun Kiky berada dan ke manapun mama dan papa pergi, Kiky selalu ada di hati kami. Mama, Papa dan semua, sudah meletakkanmu di tempat paling indah, di tempat yang  Kiky akan tersimpan abadi dan tak akan terganti, di tempat paling dalam dari rasa cinta yang Allah ciptakan kepada kami, di tempat paling nyaman di antara kehidupan dan batas kematian, Kiky  selalu ada di hati kami, sampai kapanpun...............
Nak, mama sering merasa bosan. Wajah Kiky selalu ada di mata mama. Sungguh mama  tak pernah berhenti rindu, meski sudah mama coba mengalihkan hati dengan memikirkan banyak hal lain, tapi tetap saja tak pernah bisa mama hentikan perasaan itu, setiap detik yang terlalui adalah, rasa cinta yang terus menerus bertambah dan kian bertambah. Mama selalu merasa kesepian di antara hiruk pikuk tawa. Mama tak lagi bisa melihat warna merah, kuning, hijau, jingga pelangi, yang ada adalah  gelap tanpa warna, bagaimana bisa mama berbagi dan ungkapkan perasaan padamu sekarang?
Tak pernah kami bayangkan, nak. Bahwa Allah akan begitu sayang pada papa dan mama, hingga diberikannya ujian yang tak pernah terfikirkan sama sekali, untuk menguatkan keimanan kami. Tak pernah kami bayangkan, nak. Begitu sayangnya pula Allah padamu, hingga diambilnya engkau dari pelukan kami, setelah 5 tahun 2 bulan kebersamaan kita, setelah selama delapan tahun kami menunggu kehadiranmu.......Yang tersisa kini adalah kekosongan hati, kesepian, kepedihan,   jiwa yang merana......
Biasanya saat pulang bekerja sore hari, pasti ada Kiky di rumah. Menunggu mama dan papa membawa oleh-oleh, dengan ciuman dan pelukan yang hangat.....Tapi sekarang, tak ada yang menyambut dengan wajah riang dan senyum yang lucu. Bagaimana kami harus menata perasaan ? Astagfirullahhal aziiim.... Ampuni kami ya Allah....Ampuni kami........
Kami melihat dunia, ada wajahmu di sana, kami melihat orang-orang tertawa, tersenyum dan menangis, dan kami masih melihat pula hanya wajahmu yang di sana, lalu kami alihkan pandangan, dan tetap saja kami lihat ada wajahmu di sana. Di manapun mata  tertuju, di tempat manapun pikiran terpaku, di setiap nafas yang  kami hirup, pasti ada Kiky, nak.
Kami menangis, sehingga tak lagi ada air mata yang bisa keluar, kami merasa begitu kuat, sehingga tak lagi ada sakit yang bisa menikam kami sepedih sekarang.
Lalu kami teriakkan namamu  di setiap detak jantung, kami teriakkan betapa cinta dan rindunya kami di setiap helaan nafas, dan akhirnya kami sadari, Kiky memang ada di hati kami, selalu mengisi kosong  jiwa kami,  I Love You, Ki.......................



Tidak ada komentar: