Surat cinta untuk anakku Kiky
Assalamu’alaikum nak,
Bagaimana khabar Kiky hari ini ? Apakah Malaikat menemani Kiky bermain
40 hari terakhir ini? Apakah Bidadari menyanyikan lagu ketika Kiky bobo ? Apakah
Kiky sudah bertemu Mbah Haji ? Apakah
ada banyak mainan, film kartun, makanan dan buah-buahan di situ ? Lalu siapa
yang buatin susu di sana nak ? Apakah Kiky masih sering minum banyak air putih
seperti dulu?
Mama sering memikirkan hal itu sejak Kiky pergi 25 Agustus 2013 lalu.
Nak, Mama ingin Kiky tahu, dimanapun Kiky berada
dan ke manapun mama dan papa pergi, Kiky selalu ada di hati kami. Mama, Papa
dan semua, sudah meletakkanmu di tempat paling indah, di tempat yang Kiky akan tersimpan abadi dan tak akan
terganti, di tempat paling dalam dari rasa cinta yang Allah ciptakan kepada
kami, di tempat paling nyaman di antara kehidupan dan batas kematian, Kiky selalu ada di hati kami, sampai
kapanpun...............
Nak, mama sering merasa bosan. Wajah Kiky selalu
ada di mata mama. Sungguh mama tak
pernah berhenti rindu, meski sudah mama coba mengalihkan hati dengan memikirkan
banyak hal lain, tapi tetap saja tak pernah bisa mama hentikan perasaan itu,
setiap detik yang terlalui adalah, rasa cinta yang terus menerus bertambah dan
kian bertambah. Mama selalu merasa kesepian di antara hiruk pikuk tawa. Mama
tak lagi bisa melihat warna merah, kuning, hijau, jingga pelangi, yang ada
adalah gelap tanpa warna, bagaimana bisa
mama berbagi dan ungkapkan perasaan padamu sekarang?
Tak pernah kami bayangkan, nak. Bahwa Allah akan
begitu sayang pada papa dan mama, hingga diberikannya ujian yang tak pernah
terfikirkan sama sekali, untuk menguatkan keimanan kami. Tak pernah kami
bayangkan, nak. Begitu sayangnya pula Allah padamu, hingga diambilnya engkau
dari pelukan kami, setelah 5 tahun 2 bulan kebersamaan kita, setelah selama
delapan tahun kami menunggu kehadiranmu.......Yang tersisa kini adalah
kekosongan hati, kesepian, kepedihan, jiwa
yang merana......
Biasanya saat pulang bekerja sore hari, pasti ada
Kiky di rumah. Menunggu mama dan papa membawa oleh-oleh, dengan ciuman dan
pelukan yang hangat.....Tapi sekarang, tak ada yang menyambut dengan wajah
riang dan senyum yang lucu. Bagaimana kami harus menata perasaan ? Astagfirullahhal
aziiim.... Ampuni kami ya Allah....Ampuni kami........
Kami melihat dunia, ada wajahmu di sana, kami
melihat orang-orang tertawa, tersenyum dan menangis, dan kami masih melihat
pula hanya wajahmu yang di sana, lalu kami alihkan pandangan, dan tetap saja
kami lihat ada wajahmu di sana. Di manapun mata tertuju, di tempat manapun pikiran terpaku, di
setiap nafas yang kami hirup, pasti ada
Kiky, nak.
Kami menangis, sehingga tak lagi ada air mata yang bisa keluar, kami
merasa begitu kuat, sehingga tak lagi ada sakit yang bisa menikam kami sepedih
sekarang.
Lalu kami teriakkan namamu di
setiap detak jantung, kami teriakkan betapa cinta dan rindunya kami di setiap
helaan nafas, dan akhirnya kami sadari, Kiky memang ada di hati kami, selalu
mengisi kosong jiwa kami, I Love You, Ki.......................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar